Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sistem Reproduksi



1.      ALAT REPRODUKSI DAN FUNGSINYA PADA PRIA
a.       Interna
ü  Testis, berfungsi memproduksi sperma, tepatnya di tubulus seminiferus dan memproduksi hormon kelamin jantan, yaitu  hormon testosteron.
ü  Epididimis, berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
ü  Vas Deferens, fungsinya yaitu sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis.
ü  Vesikula Seminalis, fungsinya adalah Menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
ü  Kelenjar Prostat, fungsinya yaitu Menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam, dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
ü  Kelenjar Bulbouretra, fungsinya yaitu Menghasilkan getah yang bersifat basa.
ü  Saluran Ejakulasi, fungsinya yaitu Mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
ü  Uretra, fungsinya yaitu sebagai Saluran untuk mengeluarkan sperma dan urin .

b.      Eksterna
ü  Skrotum, fungsinya yaitu sebagai penyangga bagi testis dan Regulasi temperature.
ü  Penis, berfungsi sebagai saluran keluarnya air seni (urin) dan air mani (sperma).
Terdiri dari corpus cavernosum dan corpus spongiosum

2.      SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis berasal dari kata sperma dan genesis (pembelahan). Spermatogenesis adalah proses gametogenesis pada pria dengan cara pembelahan meiosis dan mitosis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di tubulus seminiferus testis. Dimulai dari spermatogonia diploid mengalami pembelahan secara mitosis yang kemudian tumbuh menjadi spermatosit primer diploid. Selanjutnya spermatosit primer membelah secara meiosis I menjadi 2 spermatosit sekunder haploid. Spermatosit sekunder bermeiosis II menjadi 4 spermatid haploid. 4 spermatid tersebut kemudian tumbuh menjadi 4 spermatozoa.





3.      HORMON-HORMON PADA PRIA BESERTA FUNGSINYA
a.       Peptida
ü  Folicle Stimulating Hormone (FSH), berfungsi merangsang perkembangan spermatosit dalam proses spermatogenesis, khususnya merangsang sel-sel sertoli pada perubahan spermatid menjadi sperma.
ü  Luteinizing Hormone (LH), berfungsi merangsang sel-sel Leydig testis untuk menghasilkan tostesteron.
b.      Steroid
ü  Testosteron
Ini menentukan kepadatan tulang, kekuatan dan massa otot. Hal ini memainkan peran penting dalam pertumbuhan jakun, jenggot dan rambut ketiak, bulu dada, rambut kaki, dll, dan dalam perubahan terkait seperti pendalaman suara, pubertas (pematangan organ seksual), pengembangan skrotum, libido , dll.
ü  Estrogen
Pada laki-laki, mencegah apoptosis (kematian sel diprogram) dari sel germinal.

c.       Hipotalamus
ü  Growth-releasing hormone (GRH), berfungsi merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi growth hormon (hormon pertumbuhan).
ü  Growth-inhibiting hormone (GIH), berfungsi menghambat growth hormon apabila sekresinya telah berlebihan.
ü  Thyrotropin-releasing hormone (TRH), berfungsi merangsang hipofisis anterior untuk memproduksi hormon tiroid (TSH=tiroid stimulating hormone).
ü  Cortico-releasing hormone (CRH), berfungsi merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan adenocortico tropic hormone (ACTH)
ü  Prolacting-releasing hormone (PRH), berfungsi merangsang hipofisis anterior mensekresi hormon prolaktin.
ü  Prolactin-inhibiting hormone (PIH), berfungsi memproduksi prolaktin apabila sekresinya sudah berlebihan.
ü  Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), berfungsi merangsang hipofisis anterior mensekresi follicle stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH).

4.      ALAT REPRODUKSI DAN FUNGSINYA PADA WANITA
a.       Interna
ü  Ovarium, berfungsi sebagai tempat pembentukan ovum dan juga menghasilkan 2 jenis hormon, yaitu estrogen dan progesteron.
ü  Tuba falopii, berfungsi sebagai tempat untuk proses berlangsungnya fertilisasi dan sebagai penghubung antara ovarium dan uterus.
ü  Uterus, berfungsi sebagai tempat melekatnya zigot
ü  Vagina, berfungsi sebagai organ untuk kopulasi

b.      Eksterna
ü  Mons pubis
ü  Labia mayor
ü  Labia minor
ü  Klitoris, berfungsi sebagai pusat rangsangan.
ü  Bulbus vestibuli
ü  Glandula vestibularis mayor

5.      OOGENESIS
Oogenesis adalah proses terbentuknya ovum yang terjadi di ovarium. Dimulai dari oogonium diploid yang membelah secara mitosis dan menjadi oosit primer diploid. Selanjutnya oosit primer membelah secara meiosis I menjadi 1 oosit sekunder haploid dan 1 badan polar haploid. Setelah itu terjadi meiosis II dimana oosit sekunder menjadi satu ovum dan satu bada polar sedangkan pada badan polar membelah menjadi dua badan polar.

6.      HORMON-HORMON PADA WANITA BESERTA FUNGSINYA
ü  Luteinizing hormone (LH), berfungsi merangsang proses pembentukan badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium setelah terjadi poses ovulasi (pelepasan sel telur)
ü  Progesteron, berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk menerima ovum yang telah dibuahi.
ü  Laktogen, bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.
ü  Esterogen, berperan dalam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita,  merangsang produksi LH dan menghambat produksi FSH.
ü  FSH, proses pembentukan dan pematangan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang produksi hormon esterogen pada wanita.
ü  Oksitosin, pada proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
ü  Relaksin, dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran.

7.      MENSTRUASI, PRA OVULASI, OVULASI, PASCA OVULASI
ü  Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan. Proses terjadinya menstruasi yaitu indung telur mematangkan dan melepaskan satu sel telur  —>  endometrium menebal —> apabila tidak terjadi pembuahan maka sel telur bersama endometrium akan luruh —> pendarahan.
ü  Pra-ovulasi, Yaitu masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
ü  Ovulasi, adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.
ü  Pasca Ovulasi, Yaitu masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.

8.      FERTILISASI, GESTASI (MORULA, BRASTULA, GASTRULA)
ü  Fertilisasi yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi.
ü  Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu proses terbentuknya morula.
ü  Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.
ü  Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.

9.      TAHAP ZIGOT PADA TRIMESTER I, II, DAN III
ü  Trimester I
Terjadi pada usia kehamilan antara satu sampai tiga bulan. Janin berukuran 8 cm, semua organ vital bayi sudah terbentuk namun belum bekerja sempurna, otot mulai terbentuk, tulang sudah menggantikan kartilago, ukuran kepala lebih besar dibandingkan badannya.
ü  Trimester II
Terjadi pada usia kehamilan antara empat sampai enam bulan. Janin berukuran 30,5 cm, sudah bisa dilihat jenis kelaminnya, terbentuk sidik jari, tulang menjadi lebih keras, janin lebih aktif bergerak, sudah dapat mendengar dan menelan.
ü  Trimester III
Terjadi pada usia kehamilan antar tujuh sampai sembilan bulan. Janin sudah berada dalm posisi siap untuk dilahirkan, kepala bayi sudah mulai memasuki panggul, bayi sudah mempunyai seluruh rambutnya, lemak terbentuk di bawah kulitnya secara maksimal.

10.  PERSALINAN DAN LAKTASI
ü  Persalinan yaitu suatu proses untuk mendorong (dikenal juga dengan istilah ekspulsi) janin dari dalam rahim ibu yang secara normal melalui jalan vagina. Proses ini akan berlangsung di titik dimana rahim tak bisa membesar lagi dan bayi di dalamnya sudah cukup matang untuk bisa bertahan hidup di lingkungan luar rahim ibu. Kondisi ini biasanya disertai tanda-tanda persalinan. Jika tanda tersebut telah muncul berarti bayi telah siap untuk lahir ke dunia.
ü  Laktasi adalah periode setelah kelahiran anak ketika susu diproduksi oleh payudara ibu akibat pengaruh hormon yang disebut oksitosin yang juga membantu dalam menginduksi kontraksi selama persalinan. Melalui hormone oksitosin tersebut akan dikeluarkan melalui aliran darah ke payudara yang akan mengakibatkan sel kelenar penghasil asi berkontraksi mengeluarkan asi.

11.  KONTRASEPSI PADA PRIA DAN WANITA
ü  Pada Pria
Non hormonal :
·         Sterilisasi/Vasektomi, yaitu salah satu alat kontrasepsi yang dilakukan dengan cara melakukan operasi kecil mengikat saluran sperma pria sehingga sel sperma tidak mengalir ke dalam air mani.
·         Kondom, adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat karet/lateks, berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma.
·         Coitus Interuptus  atau senggama terputus adalah suatu teknik pengendalian kelahiran di mana penis dikeluarkan dari vagina sebelum ejakulasi.


ü  Pada Wanita
Hormonal:
·         Pil KB adalah pil yang berisih hormone estrogen dan hormone progesterone yang dimakan dan diminum oleh wanita secara teratur untuk mencegah kehamilan.
·         Injeksi adalah mendorong obat ke dalam tubuh (otot, vena, lemak) dengan menggunakan jarum suntik.
·         Implant, yaitu alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dari pada batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.
Non hormonal:
·         MAL, adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya.
·         KB alamiah, yaitu tidak berhubungan suami isteri selama masa subur.
·         metode barier (kondom, diafragma, spermisida), yaitu metode kontrasepsi dengan cara menghalangi pertemuan sperma dengan sel telur yang sifatnya sementara, yakni menghalangi masuknya sperma sejak vagina sampai kanalis servikalis.
·         Tubektomi adalah salah satu alat kontrasepsi pada wanita yang bersifat permanen dengan cara pemotongan saluran indung telur (tuba fallopi) sehingga sel telur tidak bisa memasuki rahim untuk dibuahi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar